Rangers Tetap di Dasar Klasemen Liga Europa Setelah Kekalahan dari AS Roma!

Bagikan

Rangers kembali menelan kekalahan dalam lanjutan Liga Europa, kali ini dari AS Roma dengan skor 2-0 di kandang sendiri, Ibrox Stadium. Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk tim di bawah manajer baru Danny Rohl, yang kini telah menderita empat kekalahan dalam empat laga di kompetisi Eropa. Kekalahan dari Roma ini mengikuti hasil tak optimal sebelumnya, termasuk kekalahan 3-0 dari Brann dan kekalahan dari Celtic di Piala Olahraga Premier.

Rangers-Tetap-di-Dasar-Klasemen-Liga-Europa-Setelah-Kekalahan-dari-AS-Roma!

Rohl berusaha melakukan perubahan dengan melakukan rotasi pemain, memasukkan nama-nama seperti Max Aarons dan Mikey Moore ke starting line-up. Namun, perubahan ini tidak membawa dampak signifikan terhadap performa tim. Roma, meski tampil tanpa beberapa pemain kunci seperti Paulo Dybala, tetap mampu mendominasi jalannya pertandingan sejak menit awal.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Kekalahan ini semakin menegaskan masalah mendalam yang dihadapi Rangers, baik secara taktis maupun mental. Para pendukung yang hadir di Ibrox tidak menyembunyikan kekecewaan mereka, dengan sorakan kritik terhadap direktur olahraga Kevin Thelwell dan CEO Patrick Stewart. Tekanan terhadap manajemen klub semakin besar seiring dengan hasil yang terus mengecewakan.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Dominasi Roma di Babak Pertama

AS Roma langsung mengambil inisiatif serangan sejak awal pertandingan dan berhasil membuka keunggulan pada menit ke-13. Memanfaatkan kesalahan pertahanan Rangers, Lorenzo Pellegrini memberikan umpan matang yang diselesaikan dengan baik oleh Matias Soule. Gol ini semakin menguatkan dominasi tim asuhan Gian Piero Gasperini yang tampil lebih terorganisir dan percaya diri.

Tim Serie A itu tidak berhenti menekan dan berhasil menggandakan keunggulan menjelang turun minum. Artem Dovbyk berhasil meloloskan diri dari kawalan John Souttar sebelum memberikan assist kepada Pellegrini yang dengan mudah menggetarkan jala Rangers. Dua gol dalam 36 menit pertama mencerminkan superioritas Roma sekaligus kelemahan fatal lini belakang Rangers.

Rangers nyaris tidak berkutik menghadapi permainan efektif yang ditampilkan Roma. Beberapa peluang yang diciptakan Youssef Chermiti dan Mikey Moore tidak cukup membahayakan pertahanan tamu. Kiper Jack Butland justru lebih sering bekerja keras untuk mencegah skor menjadi lebih buruk, termasuk melakukan penyelamatan penting di babak pertama.

Baca Juga: Kebangkitan USMNT di Bawah Pochettino: Dari Ragu ke Percaya Diri Menjelang Piala Dunia

Reaksi dan Kritik Suporter

Reaksi-dan-Kritik-Suporter

Babak kedua ditandai dengan reaksi keras dari suporter Rangers yang semakin frustrasi dengan performa tim. Sorakan kritik terhadap manajemen klub terus bergema di sepanjang babak kedua, mencerminkan kekecewaan mendalam terhadap arah perkembangan tim. Rangers tampil sedikit lebih baik dengan melakukan beberapa pergantian pemain, termasuk masuknya Thelo Aasgaard yang mencoba memberikan energi baru.

Beberapa peluang sempat tercipta melalui Mikey Moore dan Youssef Chermiti, namun tetap tidak mampu membobol gawang Roma yang dijaga Mile Svilar. Peluang terbaik Rangers datang dari tendangan Moore yang hanya melebar tipis dari tiang gawang. Meski tampil lebih agresif, Rangers tetap kesulitan menembus pertahanan Roma yang solid.

Di sisi lain, Roma justru nyaris mencetak gol ketiga melalui serangan balik cepat. Zeki Celik memiliki peluang emas dari jarak dekat, namun berhasil digagalkan oleh reaksi cepat Jack Butland. Insiden ini semakin menegaskan ketidakseimbangan kualitas antara kedua tim, di mana Roma sebenarnya bisa menang dengan skor yang lebih telak.

Dampak dan Tantangan ke Depan

Kekalahan ini meninggalkan Rangers di dasar klasemen grup dengan empat laga tersisa. Peluang untuk melaju ke babak gugur praktis sudah tertutup, memaksa tim untuk memusatkan perhatian pada kompetisi domestik. Saat ini Rangers berada di peringkat keempat Liga Utama Skotlandia, tertinggal lima poin dari Celtic dan 14 poin dari Hearts yang memimpin klasemen.

Untuk Danny Rohl, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga tentang tingkat kompetisi di Eropa dan tantangan yang dihadapi di Rangers. Dia perlu segera menemukan formula terbaik untuk membangkitkan performa tim, terutama menjelang laga penting melawan Dundee di akhir pekan. Tekanan dari suporter dan manajemen pasti akan semakin besar jika hasil tidak segera membaik.

Masa depan Rangers di Liga Europa memang hampir pasti berakhir, namun perjalanan musim masih panjang. Tim harus bisa bangkit dari keterpurukan ini dan fokus pada perbaikan performa di liga domestik. Hasil melawan Roma sekali lagi membuktikan bahwa Rangers masih memiliki pekerjaan rumah besar untuk kembali kompetitif di level Eropa. Manfaatkan juga waktu luang anda, untuk mengetahui lebih banyak lagi berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan mengklik footballandchicks.com.