David Moyes menyatakan kekecewaan mendalam atas keputusan penalti yang menjadi penentu kekalahan 0-1 Everton dari Leeds United. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh FOOTBALL AND CHICKS.
Insiden terjadi ketika bola mengenai lengan James Tarkowski yang berada dalam posisi alami di samping tubuh. Wasit Chris Kavanagh awalnya tidak memberikan penalti, namun keputusannya diubah setelah intervensi VAR. Moyes menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak tepat dan mencerminkan standar wasit yang buruk pada pekan pembuka Liga Primer.
Manajer Everton itu lebih lanjut mengkritik kinerja officiating secara keseluruhan. Ia menyatakan telah bertemu dengan wasit usai pertandingan namun merasa bahwa wasit utama seolah melemparkan tanggung jawab kepada VAR. Moyes menambahkan bahwa akhir pekan pembuka musim ini diwarnai oleh banyak keputusan kontroversial yang memengaruhi hasil pertandingan di berbagai laga.
Protes ini bukan tanpa dasar. Aturan IFAB menyebutkan bahwa handsball hanya diberikan jika tangan dalam posisi tidak wajar atau memperluas tubuh secara tidak alami. Analisis replay menunjukkan Tarkowski tidak sengaja dan lengannya berada dalam posisi natural, sehingga keputusan penalti dianggap banyak pihak sebagai kesalahan interpretasi.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Konteks Pertandingan dan Performa Tim
Secara objektif, Everton tampil di bawah standar sepanjang pertandingan. Leeds mendominasi terutama dalam 30 menit pertama dengan intensitas pressing yang tinggi. Everton baru bangkit pada babak kedua namun gagal menciptakan peluang jelas. Moyes sendiri mengakui kelemahan timnya dengan menyatakan “tidak terkesan” dengan performa mereka dan memberi penghargaan kepada Leeds yang bermain lebih baik.
Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Everton yang kerap kesulitan mencetak gol. Sejak musim lalu, The Toffees hanya mencetak 41 gol dalam 38 laga liga. Problem efikasi ofensif kembali terlihat dimana mereka hanya melepaskan 2 shot on target sepanjang laga meski memiliki 55% penguasaan bola.
Kemenangan ini sangat berarti bagi Leeds yang baru promosi dari Championship. Daniel Farke berhasil menerapkan filosofi pressing intensif yang khas. Kemenangan di depan pendukung sendiri menjadi modal psikologis penting bagi tim yang baru kembali ke Liga Primer setelah sempat terdegradasi.
Baca Juga: Bruno Fernandes: Kesuksesan Tim Lebih Penting dari Pujian Pribadi
Profil dan Peran Lukas Nmecha
Lukas Nmecha menjadi pahlawan kemenangan Leeds dengan sukses mengeksekusi penalti di menit ke-84. Pemain berusia 25 tahun ini baru masuk enam menit sebelumnya menggantikan Joel Piroe. Keputusan Farke untuk menurunkan Nmecha terbukti brilian meski sempat diragukan mengingat riwayat cedera panjang yang dialami pemain tersebut.
Nmecha merupakan produk akademi Manchester City yang sempat bermain untuk Wolfsburg di Bundesliga. Dua musim terakhirnya di Jerman diwarnai cedera sehingga membuatnya didatangkan Leeds dengan harga rendah. Farke memujinya sebagai “pekerja keras dengan atribut fisik ideal untuk Liga Primer”. Gol ini menjadi pembuktian penting setelah masa sulit yang dialaminya.
Nmecha tercatat sebagai pemain ke-8 yang direkrut Leeds pada musim panas ini. Statusnya sebagai free transfer membuat gol ini langsung menjadi investasi yang terbayarkan. Keberhasilan mencetak gol penalti under pressure juga menunjukkan mentalitas kuat yang dibutuhkan untuk bertahan di Liga Primer.
Implikasi bagi Kedua Tim ke Depan
Kekalahan ini menjadi peringatan keras bagi Everton untuk segera meningkatkan performa. Pertandingan perdana di stadion baru Bramley-Moore Dock melawan Brighton menjadi tes berikutnya. Problem kreativitas dan finishing harus segera diatasi Moyes untuk menghindari repetisi perjuangan di zona degradasi seperti musim-musim sebelumnya.
Bagi Leeds, kemenangan ini memberikan momentum berharga. Namun tantangan berat menanti saat harus menghadapi Arsenal di Emirates Stadium. Farke perlu menjaga konsistensi permainan intensif sambil mempertajam efisiensi finishing mengingat hanya menghasilkan 1 gol dari 15 peluang yang tercipta melawan Everton.
Kontroversi keputusan wasit memang mengundang perhatian, namun kedua tim perlu berfokus pada perbaikan performa. Everton harus mengatasi ketergantungan berlebihan pada situasi set-piece, sementara Leeds perlu mempertahankan disiplin taktis sepanjang 90 menit untuk menjamin kelangsungan di level tertinggi. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik footballandchicks.com.