Pelatih Timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2025 belum ditunjuk karena PSSI masih menunggu regulasi batas usia pemain dari penyelenggara, Thailand.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa keputusan penunjukan pelatih baru bisa diambil setelah format usia resmi diumumkan agar persiapan tim dapat disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
Kondisi ini membuat posisi pelatih Timnas U-23 untuk SEA Games masih belum pasti meski Gerald Vanenburg sudah ditunjuk sebelumnya. Berikut ini, kita akan mengulas lebih detail lagi seputar dunia olahraga sepak bola, dan pastinya telah kami rangkum di FOOTBALL AND CHICKS.
Latar Belakang SEA Games 2025 dan Persoalan Batas Usia Pemain
SEA Games 2025 dijadwalkan berlangsung pada 9 hingga 20 Desember 2025 di tiga kota di Thailand, yaitu Bangkok, Songkhla, dan Chonburi. Cabang olahraga sepak bola putra, yang menjadi andalan Timnas Indonesia. Masih belum mengumumkan secara pasti regulasi batas usia pemain yang akan dipakai dalam turnamen kali ini.
Hal ini menjadi perhatian serius karena regulasi tersebut berpengaruh langsung pada pemilihan skuad dan strategi tim. Tradisionalnya, batas usia pemain dalam sepak bola SEA Games berada di angka U-23. Namun aturan ini tidak absolut dan sering mengalami perubahan.
Misalnya, pada SEA Games 2021 di Vietnam, batas maksimal usia yang diterapkan adalah 23 tahun. Sementara pada SEA Games 2023 di Kamboja turun menjadi 22 tahun. Perubahan-perubahan semacam ini membuat persiapan pelatih dan skuad menjadi rumit dan harus disesuaikan dengan ketentuan terbaru demi menghindari risiko revisi di kemudian hari.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Mengapa Penentuan Pelatih Masih Ditunda?
Erick Thohir, selaku Ketua Umum PSSI, menegaskan bahwa penentuan pelatih Timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2025. Namun kini belum dilakukan karena pihaknya masih menunggu kejelasan dari penyelenggara Thailand terkait aturan batas usia pemain di cabang sepak bola. Erick menyatakan,
“Belum. Thailand sendiri baru mengumumkan formatnya. Kami juga lagi mengejar sama tim Thailand ini umurnya berubah enggak? Jangan sampai umurnya berubah,”. Situasi ini membuat PSSI belum bisa mengambil keputusan pasti terkait pelatih yang akan memimpin Timnas U-23 pada acara tersebut.
Secara internal, PSSI sudah menyiapkan beberapa kandidat yang potensial. Seperti Gerald Vanenburg yang sejak awal 2025 sudah memegang jabatan pelatih Timnas U-23, serta Indra Sjafri dan Nova Arianto. Meskipun kandidat terakhir tampaknya sulit bergabung karena komitmennya menangani Timnas U-17 yang akan berlaga di Piala Dunia U-17 2025.
Baca Juga: Timnas Garuda Indonesia dan Potensi Gemilang di 2025
Kandidat Pelatih yang Dipertimbangkan
Sebelumnya, Gerald Vanenburg telah ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23 untuk berbagai ajang seperti Piala AFF U-23 2025 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Namun, penunjukan ini belum otomatis mengikat untuk SEA Games karena regulasi dan persetujuan dari Kemenpora juga diperlukan.
Indra Sjafri, yang pernah membawa Indonesia meraih medali emas SEA Games 2023 setelah penantian 32 tahun, juga sempat diisyaratkan untuk kembali memegang kendali Timnas U-23. Namun secara resmi Erick Thohir membantah hal tersebut dengan alasan posisi pelatih sudah dipercayakan kepada Vanenburg.
Sementara itu, Nova Arianto memberi sinyal bahwa ia tidak akan mengambil peran sebagai pelatih Timnas U-23 SEA Games karena fokusnya masih pada Timnas U-17 yang tengah mempersiapkan Piala Dunia U-17 2025 pada November mendatang, yang waktunya sangat mepet dengan pelaksanaan SEA Games 2025.
Dampak Regulasi pada Persiapan Timnas
Penetapan batas usia yang belum jelas sangat berdampak pada proses seleksi dan pembangunan skuad Timnas U-23. Jika batas usia pemain yang dipakai tetap U-22 seperti SEA Games sebelumnya. Maka beberapa pemain yang usianya melebihi batas tidak bisa dimasukkan ke skuad.
Sebaliknya jika tetap menggunakan U-23, skuad tim bisa menjadi lebih matang dan berpengalaman. Oleh karena itu, PSSI sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan agar persiapan tim tidak sia-sia dan efektif. Selain itu, ketidakpastian regulasi bisa memengaruhi rencana pengembangan pemain dan latihan terpusat (training camp).
Erick Thohir juga menyebutkan perlunya perbaikan menyeluruh terhadap regulasi SEA Games. Termasuk berharap adanya campur tangan FIFA untuk menyeragamkan aturan sepak bola di ajang multievent seperti SEA Games dan ASEAN Games demi menghindari kebingungan dan ketidakkonsistenan di masa depan.
Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballandchicks.com.