Kylian Mbappe Akui Kesalahan Masa Lalu Sebagai Kapten Prancis

Bagikan

Kylian Mbappe kembali memperkuat Timnas Prancis setelah absen selama enam bulan. Ia mengakui kesalaha nyang ia lakukan di masa lalu saat menjabat sebagai kapten timnas Prancis.

Kylian Mbappe Akui Kesalahan Masa Lalu Sebagai Kapten Prancis

Bintang Real Madrid tersebut menjadi kapten Les Bleus di Split pada leg pertama perempat final Nations League pada hari Kamis, dengan leg kedua pada hari Minggu di Stade de France. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi mengenai sepak bola menarik lainnya hanya klik FOOTBALL AND CHICKS.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Refleksi Diri Mbappe Evaluasi Kepemimpinan

Dalam konferensi pers menjelang pertandingan melawan Kroasia, Mbappe dengan jujur mengakui bahwa dirinya tidak mampu menangani jabatan kapten dengan baik di masa lalu. Ia menyadari bahwa tindakannya, baik di dalam maupun di luar lapangan, tidak selalu menyenangkan banyak pihak. “Saya cukup sadar untuk mengetahui apa yang saya lakukan dengan baik dan apa yang tidak saya lakukan dengan baik,” ujar Mbappe.

Mbappe juga menegaskan bahwa ia tidak pernah menghindari kritik yang pantas dan beralasan. Baginya, introspeksi diri adalah kunci untuk berkembang dan memperbaiki diri. “Saya tidak pernah punya masalah mempertanyakan diri sendiri. Saya tidak pernah punya masalah dengan kritikan jika memang pantas dan beralasan,” tambahnya.

Pengakuan ini menunjukkan kedewasaan Mbappe sebagai seorang pemimpin. Ia tidak hanya berfokus pada kesuksesan individu, tetapi juga menyadari pentingnya membangun tim yang solid dan harmonis. Dengan mengakui kesalahan masa lalu, Mbappe membuka diri untuk belajar dan tumbuh, serta mendapatkan kembali kepercayaan dari rekan-rekan setim dan para penggemar.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Kekalahan dari Italia Titik Balik Mbappe

Salah satu momen penting yang menjadi titik balik bagi Mbappe adalah kekalahan 3-1 yang diderita Prancis dari Italia pada 6 September. Pertandingan yang digelar di Parc des Princes, stadion kebanggaan Paris Saint-Germain (PSG), menjadi pengalaman pahit bagi Mbappe. Ia mengakui bahwa pada saat itu, ia tidak mampu memberikan yang terbaik bagi tim.

“Saya tidak bermain bagus melawan Italia dan konferensi pers [sebelum pertandingan] saya tidak menyenangkan orang-orang, karena sebagai kapten saya tidak menyatukan orang-orang,” kata Mbappe. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Mbappe menyadari dampak dari performa buruknya dan ketidakmampuannya dalam memimpin tim dengan efektif.

Setelah kekalahan tersebut, Mbappe sempat bersikap defensif dan mengabaikan kritikan yang ditujukan kepadanya. Namun, enam bulan kemudian, ia menyadari bahwa beberapa kritikan tersebut memang valid. Pengakuan ini menunjukkan bahwa Mbappe telah belajar untuk menerima tanggung jawab atas tindakannya dan lebih terbuka terhadap masukan dari orang lain.

Baca Juga: Lautaro Martinez Tak Masuk Skuad Argentina untuk Kualifikasi Piala Dunia

Semangat Baru Menatap Masa Depan

Kini, Mbappe telah bertekad untuk melupakan masa lalu dan fokus pada masa depan. Ia ingin belajar dari kesalahan-kesalahannya dan menjadi kapten yang lebih baik bagi timnas Prancis. “Saya menerimanya, tetapi sekarang yang terpenting adalah terus maju dan tidak mengulangi kesalahan yang sama,” tegasnya.

Mbappe juga mengungkapkan kegembiraannya dapat kembali bermain sepak bola dan membantu timnas Prancis. Setelah awal yang sulit di Real Madrid, ia kini menemukan performa terbaiknya dan telah mencetak 31 gol dalam 44 pertandingan musim ini. “Saya merasa baik-baik saja, saya merasa senang bermain sepak bola,” kata Mbappe. “Saya senang berada di sini untuk membantu tim [Prancis],”.

Dengan semangat baru dan pengalaman yang berharga, Mbappe siap memimpin timnas Prancis meraih kesuksesan di masa depan. Ia bertekad untuk membuktikan bahwa dirinya layak menjadi kapten dan membawa Les Bleus kembali ke puncak kejayaan.

Kolaborasi dengan Dembele Kekuatan Baru Prancis

Selain refleksi diri, kembalinya Mbappe juga ditandai dengan potensi kolaborasi yang menarik dengan Ousmane Dembele. Keduanya akan bersatu kembali di lini serang timnas Prancis, membawa harapan baru bagi para penggemar. Mbappe mengakui bahwa Dembele adalah pemain yang luar biasa dan memiliki potensi untuk memberikan kontribusi besar bagi tim.

“Ia adalah andalan kami,” kata Mbappe tentang Dembele, yang juga merupakan teman dekatnya. “Ketika Anda melihat penampilannya saat ini, kami jadi punya lebih banyak pilihan, dan membuat lawan semakin tidak terduga,”.

Mbappe sangat antusias dengan prospek bermain bersama Dembele. Ia percaya bahwa keduanya dapat saling melengkapi dan menciptakan serangan yang mematikan. “Kami hanya perlu bekerja sama dengan baik,” kata Mbappé. “Namun, kami saling mengenal dengan baik dan kami ingin bermain bersama,”.

Target Mbappe Melewati Legenda Prancis

Dengan usianya yang masih muda, Mbappe memiliki peluang besar untuk mencetak sejarah bersama timnas Prancis. Saat ini, ia berada di posisi ketiga dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa Prancis dengan 48 gol. Namun, ia bertekad untuk melewati Thierry Henry (51 gol) dan Olivier Giroud (57 gol) dan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Les Bleus.

“Saya merasa baik-baik saja, saya merasa senang bermain sepak bola,” kata Mbappé. “Saya senang berada di sini untuk membantu tim [Prancis],”.

Dengan semangat juang yang tinggi dan dukungan dari rekan-rekan setim, Mbappe siap untuk mewujudkan ambisinya dan membawa timnas Prancis meraih lebih banyak trofi bergengsi. Kiprahnya di dunia sepak bola masih panjang, dan para penggemar di seluruh dunia menantikan aksi-aksi gemilangnya di masa depan. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik footballandchicks.com.