A-League masih menunggu dokumen resmi terkait rencana akuisisi Western United oleh keluarga Kaminski melalui anak perusahaan KAM Melbourne. Kesepakatan yang diumumkan Mei lalu hingga kini belum final, menimbulkan ketidakpastian bagi masa depan klub. FOOTBALL AND CHICKS, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Stephen Conroy, bos A-League, mengonfirmasi bahwa pihaknya belum menerima proposal formal dari KAM. “Diskusi masih berlangsung, tetapi perubahan kepemilikan harus melalui proses tata kelola yang ketat,” ujarnya. Liga juga mengakui niat investasi KAM namun menekankan pentingnya kelengkapan dokumen sebelum persetujuan diberikan.
Keterlambatan ini memperparah situasi keuangan Western United, yang telah mengalami masalah pembayaran gaji pemain dan staf selama tiga bulan berturut-turut. Tanpa kepastian akuisisi, krisis klub semakin dalam.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Krisis Keuangan dan Ancaman Pemain Mengundurkan Diri
Professional Footballers Australia (PFA) kembali mengeluarkan pemberitahuan pelanggaran kepada Western United karena keterlambatan pembayaran gaji Juni. Jika dalam 14 hari gaji belum dilunasi, pemain berhak membatalkan kontrak dan menjadi agen bebas.
Beau Busch, CEO PFA, menyatakan kekhawatirannya atas situasi ini. “Pemain dan staf menunjukkan profesionalisme tinggi meski menghadapi tekanan finansial yang luar biasa,” katanya. Ia juga mengkritik lemahnya pengawasan dari Football Australia dan APL, yang dinilai gagal menegakkan regulasi.
Selain masalah gaji, klub masih terkena sanksi larangan transfer dari FIFA sejak April, menghambat perekrutan pemain baru. Nasib pelatih John Aloisi juga belum jelas, dengan kontraknya yang berakhir musim depan tanpa kepastian perpanjangan.
Baca Juga: FIFA Uji Coba Teknologi Offside Canggih untuk Tingkatkan Keamanan Pemain
Kontroversi KAM Sports dan Rekam Jejak Bisnis Keluarga Kaminski
Keluarga Kaminski sebelumnya dikenal melalui upaya akuisisi Everton, KV Kortrijk (Belgia), Panetolikos (Yunani), dan FC Bellinzona (Swiss). Namun, beberapa transaksi gagal akibat tuduhan pelanggaran pembayaran dan duplikasi dokumen.
Tony Rallis, agen sepak bola terkemuka, mengklaim bahwa A-League telah menilai KAM tidak memenuhi kelayakan kepemilikan. “Mereka tidak layak, tetapi tidak ada yang berani menolak secara resmi,” ujarnya. Mikhail Kaminski sendiri membantah tuduhan ini dengan menyatakan bahwa setiap kegagalan akuisisi disebabkan oleh “keadaan khusus.”
Jika KAM gagal mengambil alih, Western United harus mencari investor baru atau menghadapi risiko kebangkrutan. Tanpa solusi segera, masa depan klub semakin suram.
Dampak Jangka Panjang dan Kritik terhadap Tata Kelola A-League
Krisis Western United menyoroti kelemahan sistem tata kelola A-League. PFA menilai regulator gagal melindungi hak pemain dan staf, sementara Conroy mengaku masih menunggu dokumen resmi sebelum mengambil keputusan.
Situasi ini juga merusak reputasi kompetisi. Jika klub terus dibiarkan dalam ketidakpastian, minat investor dan sponsor bisa menurun. Padahal, A-League sedang berupaya meningkatkan daya saingnya di kancah sepak bola Asia.
Western United kini berada di persimpangan jalan. Tanpa penyelesaian akuisisi atau injeksi dana darurat, klub bisa kehilangan pemain inti, pelatih, dan staf—bahkan menghadapi risiko degradasi atau pembubaran.
Catatan Penting:
- Status Akuisisi: KAM Melbourne belum menyerahkan dokumen resmi ke A-League.
- Masalah Keuangan: Pemain dan staf belum dibayar selama 3 bulan, berhak batalkan kontrak jika tidak dibayar dalam 14 hari.
- Sanksi FIFA: Larangan transfer masih berlaku hingga masalah keuangan terselesaikan.
Krisis Western United menjadi ujian besar bagi A-League. Jika tidak ditangani dengan transparan dan tegas, hal ini bisa menjadi preseden buruk bagi stabilitas sepak bola profesional Australia. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballandchicks.com.